google.com, pub-9922355301914235, DIRECT, f08c47fec0942fa0 LAPORAN PENELITIAN PENGARUH BEASISWA PRESTASI AKADEMIK (BPA) TERHADAP KEAKTIFAN MAHASISWA PENERIMA BEASISWA STMIK SUMEDANG - Tutorial Kampus
Banner IDwebhost

LAPORAN PENELITIAN PENGARUH BEASISWA PRESTASI AKADEMIK (BPA) TERHADAP KEAKTIFAN MAHASISWA PENERIMA BEASISWA STMIK SUMEDANG

Saat ini beasiswa sudah menjadi sasaran utama bagi para mahsiswa. Banyak sekali peluang untuk mendapatkan beasiswa. Bahkan beasiswa bisa didapatkan oleh para mahasiswa dari lingkungan internal maupun eksternal kampus.
Salah satu jenis beasiswa yang ada di lingkungan internal kampus STMIK Sumedang ini yaitu Beasiswa Prestasi Akademik (BPA). Beasiswa ini menitikberatkan pada prestasi mahasiswa di kampus. Aspek penilaiannya mulai dari hasil Indeks  Prestasi Kumulatif (IPK) sampai dengan keaktifan dan kontribusi mahasiswa dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh kampus.
Meskipun beasiswa ini terbuka untuk umum namun pihak lembaga  hanya menyediakan 20 kuota untuk mahasiswa berprestasi. Tentu saja ini menjadi daya saing yang kuat antar mahasiswa STMIK Sumedang yang ingin mendapatkan beasiswa tersebut.
Meskipun IPK merupakan salah satu aspek penilaian yang paling tinggi nilainya, pada beasiswa ini tetap saja keaktifan juga tidak kalah tinggi dalam aspek penilaian. Untuk itu bagi para mahasiswa yang ingin mendapatkan BPA ataupun yang sudah mendapatkan BPA dituntut untuk aktif dalam setiap kegiatan di kampus.
Maka disini peneliti mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Beasiswa Prestasi Akademik Terhadap Keatifan Mahasiswa Penerima Beasiswa STMIK Sumedang”, yaitu dengan meneliti pengaruh BPA terhadap keaktifan  mahasiswa STMIK Sumedang. Apakah memberikan dampak positif atau negatif terhadap keaktifan mahasiswa ?
Penelitian dilakukan terhadap 15  orang penerima beasiswa dengan hasil distribusi respondennya sebagai berikut
Data Variabel Y
Penelitian yang dilakukan berkaitan dengan BPA terhadap keaktifan mahasiswa dilakukan terhadap 15 orang responden, kuisioner yang diberikan berisi 10 item pertanyaan untuk variabel X :
Frekuensi Tanggapan Responden
Berdasarkan tabel P1 diatas sebanyak 1 responden atau 6,7% merasa biasa saja, 40% merasa cukup tertarik dan 60% merasa sangat tertarik . Hal tersebut menunjukan responden cenderung merasa tertarik terhadap beasiswa prestasi akademik (BPA).
Berdasarkan tabel P2 diatas sebanyak 4 responden atau 26,7% merasa kurang efektif, 66,7% merasa cukup efektif dan 33,3% merasa sangat sudah efektif . Hal tersebut menunjukan responden cenderung merasa sudah efektifnya pemberitaan mengenai BPA.
Berdasarkan tabel P3 diatas sebanyak 4 responden atau 26,7% merasa kurang , 40% merasa cukup dan 33,3% merasa lebih dari cukup . Hal tersebut menunjukan responden cenderung merasa bahwa BPA bisa memotivasi mahasiswa agar lebih aktif.
Berdasarkan tabel P4 diatas sebanyak 1 responden atau 6,7% menganggap tidak efektif, 13,3% menganggap kurang efektif,26,7% menganggap  cukup efektif dan 53,3% menganggap lebih efektif . Hal tersebut menunjukan responden cenderung menganggap bahwa BPA lebih efektif daripada Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) untuk memotivasi keaktifan mahasiswa.
Berdasarkan tabel P5 diatas sebanyak 4 responden atau 26,7% merasa kurang berpengaruh , 33,3% merasa cukup berpengaruh dan 40% merasa sangat berpengaruh . Hal tersebut menunjukan responden cenderung merasa bahwa BPA sangat berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa.
Berdasarkan tabel P6 diatas sebanyak 2 responden atau 13,3% merasa cukup bermanfaat , 26,7% merasa bermanfaat dan 60% merasa sangat bermanfaat . Hal tersebut menunjukan responden cenderung merasa bahwa BPA bisa memotivasi mahasiswa agar lebih aktif.
Berdasarkan tabel P7 diatas sebanyak 1 responden atau 6,7% merasa tidak cukup, 33,3% merasa kurang cukup 26,7% , 46,7% merasa cukup dan 13,3% merasa lebih dari cukup . Hal tersebut menunjukan responden merasa cukup dengan dana beasiswa yang diberikan untuk kegiatan akademik.
Berdasarkan tabel P6 diatas sebanyak 6 responden atau 40% menganggap kurang, 40% menganggap cukup dan 20 merasa lebih dari cukup. Hal tersebut menunjukan bahwa responden cenderung menganggap kurang maksimal kuota penerimaan beasiswa.
Berdasarkan tabel P9 diatas sebanyak 2 responden atau 13,3% menganggap kurang tepat , 46,7% menganggap sudah tepat dan 40% menganggap sudah sangat tepat . Hal tersebut menunjukan bahwa responden cenderung menganggap sudah tepat sasaran dalam penerimaan beasiswa.

Berdasarkan tabel P10 diatas sebanyak 1 responden atau 6,7% menganggap tidak efektif, 26,7% menganggap kurang efektif, 33,3% menganggap  cukup efektif dan 33,3% menganggap sudah sangat efektif . Hal tersebut menunjukan responden cenderung menganggap bahwa pengelolan beasiswa sudah efektif.
 Uji Validitas Variabel X 
A. Bivariate Pearson
Dari hasil analisis menggunakan cara Bivariate Pearson diatas didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Setelah dibandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikasi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 15, maka didapat r tabel sebesar 0,514. Dengan perhitungan df = n – 2 , df = 15 – 2 = 13. Jadi dapat disimulkan nilai korelasi untuk semua item adalah valid (lihat pada kolom yang diberi warna orange), dikarenakan semua item memiliki nilai > 0,514.  
B.    Corrected Item-Total Correlation
 Data Variabel Y
Frekuensi Tanggapan Responden
Berdasarkan tabel P1 diatas sebanyak 5 responden atau 33,3% aktif , 66,7% sangat aktif. Hal tersebut menunjukan bahwa responden  cenderung merasa seorang mahasiswa yang aktif di kampus.
Berdasarkan tabel P2 diatas sebanyak 3 responden atau 20% menganggap terkadang mengikuti, 40% menganggap sering mengikuti dan 40% menganggap sudah selalu mengikuti . Hal tersebut menunjukan bahwa responden cenderung menganggap sudah selalu mengikuti kegiatan yang ada di kampus.
Berdasarkan tabel P3 diatas sebanyak 3 responden atau 20% menganggap perlu dan 80 menganggap sangat perlu . Hal tersebut menunjukan bahwa responden sangat perlu meningkatkan keaktifannya.

Berdasarkan tabel P4 diatas sebanyak 2 responden atau 13,3% menganggap penting  dan 86,7% menganggap sangat penting . Hal tersebut menunjukan bahwa responden cenderung menganggap sangat penting menjadi mahasiswa yang aktif di kampus.

Berdasarkan tabel P5 diatas sebanyak 1 responden atau 6,7% menganggap kurang , 20% menganggap sudah cukupdan 74,3% menganggap ya . Hal tersebut menunjukan bahwa responden cenderung menganggap keaktifansangat dapat mengembangkan minat dan bakat mahasiswa.
Berdasarkan tabel P6 diatas sebanyak 9 responden atau 60% menganggap berpengaruh dan 40% menganggap sangat berpengaruh . Hal tersebut menunjukan bahwa responden cenderung menganggap sangat berpengaruh keaktifan mahasiswa terhadap hasil belajar mahasiswa.
Berdasarkan tabel P7 diatas sebanyak 1 responden atau 6,7% menganggap kurang , 33,3% menganggap cukup dan 60% menganggap lebih dari cukup . Hal tersebut menunjukan bahwa responden cenderung menganggap melalui UKM bisa menumbuhkan keaktifan mahasiswa.
Berdasarkan tabel P8 diatas sebanyak 7 responden atau 46,7% menganggap terkadang , 33,3% menganggap sering dan 20% menganggap selalu. Hal tersebut menunjukan bahwa responden cenderung menganggap terkadang keaktifan mahasiswa menyita waktu.
Berdasarkan tabel P10 diatas sebanyak 3 responden atau 20% menganggap perlu dan  12% menganggap sangat perlu . Hal tersebut menunjukan bahwa responden cenderung menganggap sangat perlu adanya penyuluhan seminar mengenai pentingnya keaktifan mahasiswa.
Berdasarkan tabelP10 diatas sebanyak 7 responden atau 46,7% menganggap perlu dan 53,3% menganggap sangat perlu. Hal tersebut menunjukan bahwa responden cenderung menganggap sangat perlu adanya study banding dengan universitas ataupun sekolah tinggi yang lain.

Uji Validitas Variabel Y
A. Bivariate Pearson 
Dari hasil analisis menggunakan cara Bivariate Pearson diatas didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Setelah dibandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikasi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 15, maka didapat r tabel sebesar 0,514. Dengan perhitungan df = n – 2 , df = 15 – 2 = 13. Jadi dapat disimulkan nilai korelasi untuk semua item adalah valid (lihat pada kolom yang diberi warna orange), dikarenakan semua item memiliki nilai > 0,514.  
B.    Corrected Item-Total Correlation

Uji Realibilitas
A. Realibilitas X
Berdasarkan hasil perhitungan uji reabilitasi menggunakan SPSS diatas, dapat diketahui bahwa variabel x diperoleh nilai alpa cronbach > 0,60 dalam hal ini nilai 0,881 > 0,60 . Hal ini berarti pertanyaan-pertanyaan tersebut reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.
B. Realibilitas Y
Berdasarkan hasil perhitungan uji reabilitasi menggunakan SPSS diatas, dapat diketahui bahwa variabel x diperoleh nilai alpa cronbach > 0,60 dalam hal ini nilai 0,863 > 0,60 . Hal ini berarti pertanyaan-pertanyaan tersebut reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.
C. KESIMPULAN
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa kedua variabel yaitu x dan y diperoleh nilai alpa cronbach > 0,60. Hal ini berarti pertanyaan-pertanyaan tersebut reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.
Uji Korelasi
Dari hasil output tabel diatas, diketahui bahwa besar hubungan antar variabel x dengan variabel y  yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah sebesar 0,025. Hal ini menunjukan bahwa hubungan antar kedua variabel tersebut bersifat sangat rendah.
Uji signifinkasi koefisien korelasi menghasilkan angka Sig. Sebesar 931 dan lebih besar dari α = 0,05. (Sig. = 931 > 0,05). Maka artinya Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel x tidak berhubungan secara signifikan dengan variabel y.
Analisis Regresi
Pada tabel Model Summary menampilkan nilai R yang merupakan simbol dari nilai koefisien korelasi. Hasil nilai R sebesar 0,025. Hasil tersebut menjelaskan bahwa hubungan variabel berada sangat rendah. Hasil pada R Square atau yang disebut dengan Koefisiensi Determinasi (KD) adalah -7,6% yang dapat dijelaskan bahwa hubungan variabel Independent terhadap variabel Dependent memiliki pengaruh kontribusi sebesar 8% sedangkan sisanya 99,6% dipengaruhi oleh variabel lain/faktor lain diluar variabel penelitian.
Pada tabel Anova tidak menghasilkan nilai signifikansi yaitu 0,931 dengan syarat ketentuan, jika Nilai Sig. < 0,05, maka model regresi adalah linier, dan jika > 0,05 maka model regresi tidak linier. Berdasarkan output tabel Anova diatas, diperoleh nilai Sig. = 0.931 yang berarti > kriteria signifikan (0,05), oleh karena itu model persamaan regresi berdasarkan data penelitian adalah tidak signifikan artinya, model regresi linier tidak memenuhi kriteria linieritas.
Pada tabel Coefficients menghasilkan model persamaan regresi yang diperoleh dengan koefisien konstanta dan koefisien variabel yang ada di kolom Unstandardized Coefficients B. Berdasarkan tabel ini diperoleh model persamaan regresi : Y = 34,678 + 0,017 X
Pada tabel coefficients di atas dapat dilihat bahwa pengujian hipotesis secara parsial yang ditunjukkan oleh nilai t adalah sebagai berikut :
  • Nilai t hitung yang didapatkan dari hasil perhitungan sebesar 0,025 dengan nilai signifikan sebesar 0,913 lebih besar dari taraf kesalahan 5% menunjukkan bahwa variabel (X) memberikan pengaruh negatif terhadap variabel (Y)
Regresi Sederhana Manual
Berdasarkan persamaan tersebut diketahui bahwa nilai 34,678 merupakan konstanta atau nilai variabel y. Nilai 0,017 merupakan nilai beta variabel x. Dengan kata lain pengaruh BPA sebesar satu-satuan akan meningkatkan keaktifan mahasiswa  0,709. Persamaan strukturalnya menjadi seperti berikut :
Y = a + b1X
   = 8,829 + 0,709 X
      Uji Koefisien Determinasi
Ini berarti bahwa besarnya perubahan BPA tehadap keaktifan mahasiswa adalah sebesar 0,0625% sedangkan sisanya 99,93% dipengaruhi oleh variabel lain/faktor lain diluar variabel penelitian.
Uji Hipotesis
Untuk mencari t tabel maka dilakukan langkah t tabel sebagai berikut :
t(α; n-2), t(0,05; 15-2) maka didapatkan t tabel = 0,089

Dari table t didapatkan nilai sebesar 2,160 sedangkan t hitung adalah 0,089. Dengan demikian t hitung < t tabel atau 2,716 < 0,89 sehingga H1 ditolak Ho diterima. Hal ini berarti bahwa hipotesis yang menyatakan “Pengaruh BPA Terhadap Keaktifan Mahasiswa Penerima Beasiswa” tidak dapat diterima.
Berdasarkan hasil analis penelitian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh beasiswa prestasi akademik (BPA) terhadap keaktifan mahasiswa hanya 0,0625% sisanya didukung oleh faktor yang lain. 




KELOMPOK 2:
HANDI SAEPUL ROHMAN
HANI FITROTUN HASANAH









0 Komentar untuk "LAPORAN PENELITIAN PENGARUH BEASISWA PRESTASI AKADEMIK (BPA) TERHADAP KEAKTIFAN MAHASISWA PENERIMA BEASISWA STMIK SUMEDANG"

Silakan tinggalkan komentar anda. DILARANG KERAS menyimpan link blog/web pada komentar dengan tujuan backlink, Spam.

 
Copyright © 2014 Tutorial Kampus - All Rights Reserved
Template By. Catatan Info