google.com, pub-9922355301914235, DIRECT, f08c47fec0942fa0 PENGARUH JAJANAN PINGGIR KAMPUS TERHADAP BERKURANGNYA NAFSU MAKAN DILINGKUNGAN KAMPUS STMIK SUMEDANG - Tutorial Kampus
Banner IDwebhost

PENGARUH JAJANAN PINGGIR KAMPUS TERHADAP BERKURANGNYA NAFSU MAKAN DILINGKUNGAN KAMPUS STMIK SUMEDANG

Jajanan yang diperdagangkan diarea pinggiran kampus mulai dari makanan ringan , minuman , es , bakso dll. Seringkali lebih menggugah mahasiswa untuk membelinya . meskipun tidak sedikit dari mereka tahu bahwa pengaruh makanan jajanan seperti itu akan mengurangi nafsu makan terhadap dirinya sendiri. Dengan kata lain , disaat kondisi perut sedang lapar . mahasiswa lebih memilih membeli makanan jajanan pinggir kampus dibandingkan membawa makan dari rumah seperti nasi yang lebih bisa membuat perut kenyang dan sudah pasti menyehatkan . atau pergi ke kantin untuk mengisi perutnya dengan sepiring nasi dan lauk pauk . kondisi yang seperti ini yang menyebabkan mahasiswa berkurang terhadap nafsu makan mereka. karena dari jajanan itulah mahasiswa beranggapan , bahwa hanya dengan makanan jajanan itu sudah cukup membuat perutnya kenyang.
TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui kepuasan serta ketertarikan mahasiswa terhadap makanan jajajanan pinggir kampus . maka dari itu kami dapat menyimpulkan hasil yang relevan berdasarkan fakta berbentuk kuisioner yang kami lakukan di Lingkungan Kampus STMIK Sumedang.
LINGKUNGAN PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Lingkungan Kampus STMIK Sumedang dengan sasaran yaitu mahasiswa dan siswa SMK Informatika sebagai respondennya .
PROSES PENGUMPULAN DATA
Memberikan kuisioner terhadap 20 orang responden di Lingkungan STMIK Sumedang dan SMK Informatika Sumedang.
PENENTUAN VARIABEL
Variabel yang digunakan :
  • Variabel Independen yaitu Jajanan
  • Variabel Dependen yaitu Berkurangnya Nafsu Makan




TAHAP PENGUJIAN
  1. Uji Distribusi Frekuensi
  2. Uji Validitas
  3. Uji Reabilitas
  4. Uji Korelasi
  5. Uji Regresi
  6. Uji Normalisasi
  7. Uji Linieritas
  8. Uji Heteroskedastisitas
  9. Uji Hipotesis
Berikut adalah kuisioner yang diajukan terhadap 20 responden :
Bersama ini kami sampaikan daftar pertanyaan kepada rekan-rekan mahasiswa STMIK Sumedang, dengan permohonan sekiranya dapat meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner tentang “Pengaruh Jajanan Pinggir Kampus Terhadap Berkurangnya Nafsu Makan Siswa/Mahasiswa Dilingkungan Kampus Stmik Sumedang”. Cara pengisisan pertanyaan tersebut dengan memberi tanda sesuai dengan pengalaman atau penilaian rekan siswa/mahasiswa. Adapun keterangan jawaban yang telah tersedia adalah :
Petunjuk pengisian daftar pertanyaan :
Pada setiap nomor pertanyaan berilah tanda tepat pada kolom yang telah di sediakan sesuai penilaian anda.
Keterangan jawaban :

Simbol
Kategori
Bobot
SS
Sangat Setuju
5
S
Setuju
4
KS
Kurang Setuju
3
TS
Tidak Setuju
2
STS
Sangat Tidak Setuju
1

JAJANAN (X)
No.
Bagaimana Pendapat Anda Mengenai Jajanan Kaki Lima
SS
S
KS
TS
STS
1
Jajanan yang sehat adalah makanan yang diolah secara bersih





2
Setiap jajanan bermanfaat oleh tubuh





3
Jajanan yang baik dikonsumsi yaitu enak dan menarik 





4
Sarapan pagi dirumah lebih baik daripada makan jajanan pagi disekolah





5
Daun pandan dan kunyit merupakan bahan penyedapmakanan alami





6
Makanan yang ada dikantin adalah makanan bergizi dansehat





7
Setiap istirahat selalu membeli jajanan di kantin





8
Jajanan lebih bergizi daripada makanan yang dimasak ibu di rumah





9
Jajanan dipinggiran kampus lebih banyak dikonsumsi ketimbang nasi yg disediakan dikantin kampus.





10
Makanan yang diolah dengan teknologi tinggi dan mengenyangkan adalah makanan jajanan yang baik .






BERKURANGNYA NAFSU MAKAN (Y)
No.
Bagaimana Pendapat Anda Mengenai Jajanan Kaki Lima
SS
S
KS
TS
STS
1
Suka memakan snack yang ada dikantin walaupun telah mengetahui bahwa makanan tersebut memiliki penyedap dan pewarna buatan ketimbang makan nasi saat lapar.





2
Kamu ingin membeli jajanan, tetapi jajanan tersebut tidak ditutup dan dihinggapi lalat, namun kamu tetap membeli jajanan tersebut .





3
Selalu menghabiskan uang untuk  membeli makanan jajanan atau minuman dibandingkan membeli nasi dan lauk pauk untuk mengisi perut kosong.





4
Kamu mengetahui ada penjual jajanan yang menggunakan pengawet dalam makanannya, tindakan yang dilakukan adalah tidak  membelinya dan memberitahukan kepada teman tentang hal tersebut.





5
Sering membeli makanan atau minuman yang memiliki penyedap rasa buatan karena rasa-nya enak dibandingkan membeli nasi yang sudah pasti alami yg dihasilkan dari bumi.





6
Lontong kenyal,padat,dan berwarna lebih putih adalah ciri-ciri makanan berikut yang tidak mengandung boraks(pengawet buatan).





7
Semakin banyak uang jajan, maka semakin banyak makanan jajanan yang dibeli dibandingkan membeli beras kemudian dibuat nasi untuk dimakan  beberapa hari.





8
Bakso dan mie instan adalah makanan yang paling sering dikonsumsi dibandingkan nasi saat perut merasa lapar.





9
Terlalu banyak makan  jajanan membuat kenyang dan tidak selera makan di rumah





10
Semua jajanan dipinggir kampus lebih menggugah selera , ketimbang membawa nasi dirumah untu mengisi perut yang kosong.






  1. UJI DISTRIBUSI FREKUENSI
Berikut ini akan dijelaskan dan dibahas mengenai distribusi rekuensi yang sering dilakukan pada penelitian khususnya dalam pembuatan Skripsi maupun Tesis.
Keterangan:
       Untuk nomor 1 sampai 10 adalah jumlah pertanyaan dalam kuesioner
       Untuk nomor 1 sampai 20 adalah jumlah jawaban atau  responden dari kuesioner
Berikut adalah langkah untuk melakukan distribusi frekuensi adalah sebagai berikut :


Setelah dibuat di excel , blok dan di copy nilai yang ada divariabel X , kemudian paste di SPSS, seperti ini :
Kemudian klik tools Analize, seperti dibawah ini, lalu ikuti langkah selanjutnya .


Kemudian kita pilih oke dan hasilnya sebagai berikut
Kita ambil contoh perwakilan variabel x pada P1, P2, P3 (pertanyaan 1, 2, 3)
C:\Users\sitinurlaela\Pictures\uji frekuensi.png

Dan gambar dibawah ini adalah sebagai perwakilan variabel y pada P1 ( Pertanyaan 1)

Kesimpulanya adalah pada P1 di Variabel X yaitu :
Sangat Tidak Setuju  : 7 Orang
Tidak Setuju              : 10 Orang
Kurang Setuju           : 3 Orang
Total                         : 20 Orang            
Kesimpulannya pada P1 di Variabel Y yaitu :
Setuju                  : 5 Orang
Kurang Setuju     : 9 Orang
Tidak Setuju        : 6 Orang
Total                   : 20 Orang
Sangat
  1. UJI  VALIDITAS
Uji validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam mengukur apa yang ingin di ukur. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
Berikut adalah langah-langkahnya sebagai berikut:
  1. Uji validitas bivariate pearson

Setelah diblok dan di copy kita pindahkan ke lembar spss sebagai berikut var x
Maka Akan Muncul Seperti ini di SPSS :
Setelah selesai, langkah selanjutnya yaitu :
Klik Correlate – Bivariate , akan muncul seperti ini :
Maka akan muncul lagi gambar seperti berikut :

Pindahkan item pertanyaan 1-10 ke sebelah kanan , gambar sebagai berikut :
Tekan OK. Maka hasilnya akan seperti ini :





Ini adalah hasil untuk variabel x .
Hasil uji validitas pada variabel x semua item pertanyaan tidak valid karena nilai uji validitas ada yang tidak melebihi koefisiensi korelasi minimal 0,30 , itu terletak pada P5 sebesar 0.09 < 0.30 ( tidak valid ) dan P10 sebesar 0.15 < 0.30 (tidak valid). Sedangkan nilai yang lainnya valid karena melebihi koefisiensi korelasi minimal 0,30 sebagai contoh pada P1 yaitu 0.46 > 0.30 ( valid ).
Untuk Variabel Y hasilnya adalah sebagai berikut :
Maka hasil uji validitas pada variabel y sama seperti variabel x semua item pertanyaan tidak valid karena nilai uji validitas ada yang tidak melebihi koefisiensi korelasi minimal 0,30 , itu terletak pada P3 sebesar 0.21 < 0.30 ( tidak valid ) , P8 sebesar 0.16 , 0.30 (tidak valid) dan P10 sebesar 0.12 < 0.30 (tidak valid). Sedangkan nilai yang lainnya valid karena melebihi koefisiensi korelasi minimal 0,30 sebagai contoh pada P1 yaitu 0.39 > 0.30 ( valid ).

  1. Uji validitas corrected item-total correlation
Klik analize – scale – reliability Analysis . gambar sebagai berikut :
Kemudian akan muncul gambar sebagai berikut :
Sama seperti yang diatas , butir pertanyaan diblok dari 1-10 , kemudian pindahkan ke sebelah kanan , seperti gambar berikut :

Setelah itu , klick Statistics , maka akan muncul gambar seperti disamping kanannya , kemudian ceklis yang scale if item deleted, klik continue, maka akan muncul gambar sebagai berikut :
Variabel X
Dari output diatas bisa dilihat pada Corrected Item – Total Correlation, inilah nilai korelasi yang didapat pada variabel x. 

Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa untuk sebagian nilai kurang dari nilai korelasi minimal yaitu 0,30. Karena koefisien korelasi pada sebagian item nilainya ada yang kurang dari 0,30 ,ex : p4 = 0,29 < 0,30 (tidak valid ) dan P7 = 0,28 < 0,30 (tidak valid) maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen pada kedua item tersebut tidak valid.  dan sisanya ada yang lebih dari 0.30, ex: P1 = 0,35 > 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut  valid.

Variabel Y
Dari output diatas bisa dilihat pada Corrected Item – Total Correlation, inilah nilai korelasi yang didapat pada variabel y. 

Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa untuk semua nilai kurang dari (<) nilai korelasi minimal yaitu 0,30. maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid.

  1. UJI REABILITAS
Reliabilitas atau kendalan adalah konsisten dari serangkaian pengukur atau serangkaian alat ukur. Sedangkan yang dimaksud dengan uji reliabilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indicator dari variable.
Berikut adalah cara-caranya :

Setelah diblok dan di copy kita pindahkan ke lembar spss sebagai berikut var x
Maka Akan Muncul Seperti ini di SPSS :
Variabel X
Variabel Y
Klik analize – scale – reliability Analysis . gambar sebagai berikut :

Kemudian blok butir-butir pertanyaan dari 1-10 :
setelah itu pindahkan ke sebelah kanan, gambar sebagai berikut :
dan pada modelnya kita pilih alpha :
Gambar sebagai berikut :
Setelah itu klik OK, dan akan muncul gambar seperti dibawah ini :
Variabel X
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas menggunakan SPSS diatas, dapat diketahui bahwa variabel X diperoleh nilai Alpha Cronbach > 0,60 dalam hal ini nilai 0,415 < 0,60. Hal ini berarti pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak Reliabel dan tidak dapat digunakan dalam penelitian.
Variabel Y
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas menggunakan SPSS diatas, dapat diketahui bahwa variabel Y diperoleh nilai Alpha Cronbach > 0,60 dalam hal ini nilai 0,034 > 0,60. Hal ini berarti pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak Reliabel dan tidak dapat digunakan dalam penelitian.
  1. UJI KORELASI
Uji korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam pengukuran hubungan yang digunakan untuk mengatur kekuatan hubungan antara dua variable maupun lebih dari dua variable atau beberapa variable.
Berikut adalah cara-caranya :
copy data excel hanya jumlahnya saja  var x dan var y ke spss :
Kemudian klik analyze -  correlate – bivariate . gambar seperti berikut :
Setelah itu akan muncul gambar sebagai berikut :
Blok Variabel X dan Y , kemudian pindahkan kesebelah kanan , seperti gambar dibawah ini :
Kemudian klik ok , sehingga muncul gambar sebagai berikut :
Berdasarkan hasil tabel diatas, hubungan antara variabel (X) dengan (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah sebesar 0.830 Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat sangat tinggi dan searah. Uji signifikansi koefisien korelasi menghasilkan angka Sig. sebesar 0.000 dan lebih kecil daripada α= 0.05. (Sig. = 0.000 < 0.05). Maka artinya Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel (X) berhubungan secara signifikan dengan variabel (Y).

  1. UJI REGRESI
Analisis regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan hubungan sebab-akibat antara satu variabel dengan variabel(-variabel) yang lain.
Untuk uji regresi langkah pertama yaitu :
Kita masuk ke excel dan copy jumlah dari variabel x dan y yang di blok seperti pada gambar berikut :



copy data excel hanya jumlahnya saja  var x dan var y ke spss :
Klik menu analyze – regression – linear , seperti gambar dibawah ini :

Pidahkan Variabel X ke independen dan Variabel Y ke dependen , seperti gambar dibawah ini :
Setelah itu klik plots disamping kanan, maka akan muncul gambar seperti ini :

Ceklis histogram dan normal probability , kemudian continue, maka akan muncul gambar seperti dibawah ini :
C:\Users\sitinurlaela\Pictures\uji frekuensi.png
  • Pada tabel Model Summary menampilkan nilai R yang merupakan simbol dari nilai koefisien korelasi. Hasil nilai R sebesar 0,830. Hasil tersebut menjelaskan bahwa hubungan variabel berada pada kategori sangat kuat. Hasil pada R Square atau yang disebut dengan Koefisiensi Determinasi (KD) adalah 69% yang dapat dijelaskan bahwa hubungan variabel Independent terhadap variabel Dependent memiliki pengaruh kontribusi sebesar 69% sedangkan sisanya 31% dipengaruhi oleh variabel lain/faktor lain diluar variabel penelitian.
  • Pada tabel Anova menghasilkan nilai signifikansi yaitu 0,000 dengan syarat ketentuan, jika Nilai Sig. < 0,05, maka model regresi adalah linier, dan jika > 0,05 maka model regresi tidak linier. Berdasarkan output tabel Anova diatas, diperoleh nilai Sig. = 0,000 yang berarti < kriteria signifikan (0,05), oleh karena itu model persamaan regresi berdasarkan data penelitian adalah adalah signifikan artinya, model regresi linier memenuhi kriteria linieritas.
  • Nilai t hitung yang didapatkan dari hasil perhitungan sebesar 6.304 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf kesalahan 5% menunjukkan bahwa variabel (X) memberikan pengaruh positif terhadap variabel (Y).

  1. UJI NORMALITAS
Normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data yang mempunyai pola seperti distribusi normal.
Untuk melakukan suji normalitas maka kita harus mengcopy jumlah dari masing-masing var x dan y dar data excel :
Kemudian akan tampil gambar seperti dibawah inii :
Setelah itu klik analyze – linear . seperti gambar dibawah ini :
Setelah itu pindahkan variabel x ke independen dan y ke dependen . seperti gambar dibawah ini :
Kemudian klik save disamping kanan , lalu ceklis unstandardized, seperti tampak dalam gambar dibawah ini :
Kemudian continue dan ok , sehingga menjadi tampilan yang seperti ini :
Setelah itu klik lagi analyze – nonparametetric tests – 1 –sample K-S , seperti gambar dibawah ini :
Kemudian pindahkan variabel x dan y serta RES_1, kemudian OK . Seperti gambar berikut :
Setelah di klik OK maka akan muncul tampilan seperti inii :
Berdasarkan tabel uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh nilai Kolmogorov Smirnov Z sebesar 0,670 dan Asymp.sig. sebesar 0,760 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data berdistribusi Normal.

  1. UJI LINIERITAS
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah setiap variabel mempunyai hubungan linear atau tidak secara signifikan dengan variabel yang lain.
Untuk melakukan uji linearitas maka kita harus mengcopy jumlah dari masing-masing var x dan var y dari excel :
Paste di SPSS , seperti gambar dibawah ini :

Setelah ini klik analyze – Compare Mean – means , seperti tampak pada gambar berikut :
Pindahkan variabel x ke independen dan y ke dependen. Seperti gambar dibawah ini :
Klik option di pojok kanan atas , ceklis anova table and eta dan test for linearity. Kemudian continue langsung OK , sehingga akan tampi gambar sebagai berikut :
C:\Users\sitinurlaela\Pictures\uji frekuensi.png
Berdasarkan tabel di atas , didapat diketahui bahwa nilai sign x ke y adalah 0,00 < 0,05 maka dapat disimpulkan antara variabel y dan x mempunyai hubungan liniear .

  1. UJI HETEROKEDASTISITAS

Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpanan asumsi klasik, heterokedastisitasyaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi.
Untuk melakukan uji heterokedastisistas yaitu dengan mengcopy masing-masing jumlah dar var x dan var y dari excel ke SPSS.


Setelah mengcopy ke SPSS , akan muncul gambar seperti dibawah ini :

Klik menu analyze – regression – linear , seperti gambar dibawah ini :


Maka akan muncul tampilan dibawah ini :

Masukan variabel x ke independen dan variabel y ke dependen, kemudian klik save dan ceklis yang unstandardized, seperti tampak dalam gambar dibawah ini :


Kemudian klik continue dan OK , maka akan muncul hasil seperti gambar dibawa ini :

Setelah itu, klik lagi menu transform – compute variabel :


Maka akan muncul gambar seperti dibawah ini:

Pada Target Variable ketik RES_2 dan pada Numeric Expression ketik ABS_RES(RES_1), kemudian klik OK, maka akan tampil sebagai berikut :



Maka akan tampil kolom baru dengan nama RES_2, setelah itu kita pilih analyze – regression – liniear :


keluarkan variabel Y di bagian Dependent dan ganti/masukan dengan RES_2 :


Lalu klik save dan hilangkan tanda ceklis pada unstadarized lalu continue dan ok :

Setelah di continue dan OK , maka akan muncul tanpilan dibawah ini :
C:\Users\sitinurlaela\Pictures\ujiiii.png
Berdasarkan tabel di atas menunjukan tidak ada gangguan heteroskedastisitas yang terjadi, dimana nilai signifikan (sig) lebih dari 0.05 (p>0.05).  Jadi secara keseluruhan variabel x dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas.

  1. UJI HIPOTESIS

Uji hipotesis di definisikan sebagai pernyataan mengenai sesuatu yang perlu diuji kebenarannya.
Untuk pengujian hopotesis maka kita harus mengcopi jumlah maasing-masing var x dan var y dari excel ke aplikasi SPSS :

Maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

Setelah itu , klik analyze – one-simple T test :
Maka akan muncul tampilan gambar seperti dibawah ini :
Pindahkan var x dan y ke test value, isis dengannilai 16 kemudian klik options isi confident level 95, seperti gambar dibawah ini :


Klik continue dan OK , maka akan mendapatkan hasil sebagai berikut :
Pada sampel x,rata-rata nya = 32.9000 dan Sx=0,70300,
Pada sampel y,rata-rata nya = 32.7500 dan Sx=0,57981




KESIMPULANNYA :
Jadi kesimpulannya adalah bahwa mahasiswa STMIK Sumedang lebih memilih membeli makanan jajanan pinggir kampus yang bisa membuat berkurangnya nafsu makan karena merasa sudah kenyang hanya dengan membeli jajanan pinggir kampus dibandingkan membawa makanan dari rumah.
SARAN :
Kami membuat penelitian ini untuk pembelajaran bersama. Kami melakukan penelitian dari mahasiswa STMIK Sumedang, jadi apabila pembaca menemukan kesalahan dan kekurangan, maka kami sarankan untuk melakukan penelitian  yang lebih baik. Apabila pembaca merasa ada kekurangan dan tidak mengerti maka pembaca dapat membaca referensi penelitian yang secara lengkap.

Kelompok :
Anggota : Siti Nurlaela
 Indra Ramadhan
 Suanda Sarifudin

0 Komentar untuk "PENGARUH JAJANAN PINGGIR KAMPUS TERHADAP BERKURANGNYA NAFSU MAKAN DILINGKUNGAN KAMPUS STMIK SUMEDANG"

Silakan tinggalkan komentar anda. DILARANG KERAS menyimpan link blog/web pada komentar dengan tujuan backlink, Spam.

 
Copyright © 2014 Tutorial Kampus - All Rights Reserved
Template By. Catatan Info